Nilai Tukar
Permintaan Importir Menambah Tekanan pada Rupiah
Penulis : Robertus Benny Dwi Koestanto | Kamis, 25 Oktober 2012 | 09:46 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah atas dollar AS diperkirakan konsolidatif dengan kecenderungan melemah, Kamis (25/10/2012) ini.
Permintaan valuta asing oleh importir menjelang akhir bulan, menambah tekanan terhadap rupiah. Pada perdagangan sebelumnya, rupiah ditutup melemah di level Rp 9.610 per dollar AS, daripada saat dibuka di level Rp 9.600 per dollar AS. Rupiah seharian bergerak di kisaran Rp 9.600-9.615 per dollar AS.
Ditutupnya bursa IHSG kemarin sore di zona hijau, memberikan sentimen positif terhadap rupiah menjelang penutupan perdagangan. Rupiah tertekan terhadap dollar AS, terimbas pelemahanan sebagian besar mata uang Asia di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Tim riset BNI Treasury menyatakan, hari ini rupiah berpotensi bergerak dengan kecenderungan konsolidatif melemah. Non Deliverable Forward satu bulan di pasar offshore pagi ini rupiah dibuka menguat di level Rp 9.653-9.673 per dollar AS, sehingga diharapkan akan mengurangi tekanan dollar AS terhadap rupiah.
Namun hasil FOMC meeting di AS semalam waktu Indonesia, yang masih akan meneruskan program pembelian mortgage-backed securities, diperkirakan akan mengeskalasi dollar AS hari ini.
Masih tingginya permintaan valas oleh importir diproyeksi menambah tekanan dollar AS terhadap rupiah. Bank Indonesia diperkirakan bersiaga di pasar menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah menjelang libur panjang akhir pekan ini.
Ikuti liputan khusus Cerdas Berasuransi
Anda sedang membaca artikel tentang
Permintaan Importir Menambah Tekanan pada Rupiah
Dengan url
http://software-solutionsmart.blogspot.com/2012/10/permintaan-importir-menambah-tekanan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Permintaan Importir Menambah Tekanan pada Rupiah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Permintaan Importir Menambah Tekanan pada Rupiah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment