JAKARTA, KOMPAS.com - Wahyu (22) dan Bowo (22) meringis kesakitan di ruang pemeriksaan Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor Kota, Jawa Barat, Kamis (7/2/2013). Timah panas bersarang di betis kanan kedua pemuda yang diduga membunuh Hana (20), perempuan muda warga Bukit Cimanggu City, Tanah Sareal, Kota Bogor.
Sekitar pukul 04.00, Bowo dan Wahyu dibekuk di rumah masing-masing di Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Polisi menemukan bukti kuat kedua pemuda itu menjadi ”tamu” misterius di hari pembunuhan Hana. Mereka pula yang diduga menghabisi nyawa Hana.
Jenazah perempuan berparas menarik dan berambut panjang itu ditemukan hari Rabu (16/1/2013) malam di ruang tamu rumahnya. Dari pemeriksaan forensik ditemukan belasan luka tusuk di bagian pinggang, punggung, lengan, bokong, dan leher Hana.
Siang hari itu, Hana sempat berbincang dengan tetangga sebelah rumahnya. Ia bercerita rahimnya masih sakit seusai menggugurkan kandungan. Kepada sang tetangga pula ia sempat menceritakan kekesalannya dengan teman prianya, seorang pengusaha, yang tak peduli lagi setelah ia hamil.
Sekitar pukul 18.00, jenazah Hana ditemukan teman perempuannya yang beberapa jam sebelumnya menelepon hendak bertandang ke rumah Hana.
Tidak ada tanda, pintu rumah korban dibuka secara paksa. ”Kami memang masuk seperti tamu biasa, sore. Kebetulan saya kenal dengan dia dari pacar saya,” tutur Wahyu. Dia mengaku pernah sekali mengunjungi rumah Hana bersama pacarnya.
Dua hari sebelum kejadian, Bowo kesulitan uang dan meminta Wahyu mencarikan ”target” untuk mendapat barang berharga. Wahyu kemudian teringat Hana yang memiliki tiga telepon genggam merek Blackberry, serta satu sepeda motor. Selasa malam, mereka kemudian mendatangi rumah Hana, tetapi saat itu korban sedang tak berada di rumah.
”Hari Rabu kami diterima masuk ke ruang tamu. Sekitar 15 menit saya langsung bekap mulutnya, minta supaya jangan teriak, tetapi dia teriak dan menendang saya,” papar Wahyu.
Bowo lalu membantu membekap korban, sedangkan Wahyu menusuk korban dengan sangkur. ”Bowo bilang terus tusuk dia, belum mati. Karena saya sudah enggak kuat lagi, saya kasih ke Bowo. Dia yang menusuk leher Hana,” katanya.
Mereka lalu membawa tiga telepon genggam, dompet, dan sepeda motor Hana. Sangkur dan dompet korban dibuang kedua pelaku di sungai, tak jauh dari rumah mereka.
Tiga Blackberry itu dijual kepada kenalannya Rp 2,1 juta, sedangkan sepeda motor Rp 1,5 juta. Dari transaksi jual beli telepon genggam tersebut, polisi akhirnya bisa melacak mereka. Pelaku berdiam di kampung mereka, hingga akhirnya diringkus petugas.
”Kedua pelaku kami jerat dengan pasal berlapis, pembunuhan berencana, pembunuhan, serta pencurian dengan kekerasan,” kata Kapolres Bogor Kota Ajun Komisaris Besar Bahtiar Ujang Purnama.
Polisi menyita barang bukti berupa sangkur, telepon seluler, dan dompet korban. Adapun sepeda motor korban yang sudah dijual sedang dilacak petugas.
Pengakuan sementara, motif pembunuhan itu demi menguasai telepon genggam dan sepeda motor milik korban. Saat ditanya kemungkinan ada ”dalang” yang memerintahkan kedua pelaku menghabisi nyawa Hana, menurut Bahtiar, penyidik masih akan memperdalamnya. (Antony Lee)
Editor :
Hertanto Soebijoto
Anda sedang membaca artikel tentang
Terungkapnya Tamu Misterius Pembunuh Hana
Dengan url
http://software-solutionsmart.blogspot.com/2013/02/terungkapnya-tamu-misterius-pembunuh.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Terungkapnya Tamu Misterius Pembunuh Hana
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Terungkapnya Tamu Misterius Pembunuh Hana
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment