Tertekan Global, IHSG Sepekan Melemah

Written By Smart Solusion on Saturday, April 6, 2013 | 8:06 PM


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sepekan ini mengalami pelemahan 14,92 poin (0,3 persen). Hal ini turut dipengaruhi oleh pelemahan indeks regional dan global.


Analis Trust Securities Reza Priyambada mengatakan IHSG sepekan ini berbanding terbalik dengan kenaikan pekan sebelumnya sebesar 217,83 poin (4,61 persen).


"Kemungkinan pelaku pasar menilai tren IHSG jangka pendek sudah berubah menjadi downtrend sehingga mereka berorientasi jualan ketika IHSG naik. Itulah yang menyebabkan laju penguatan IHSG terhambat," kata Reza di Jakarta, Minggu (7/4/2013).


Reza mengatakan Indeks saham Asia variatif cenderung melemah kecuali Nikkei yang masih mampu menghijau hingga akhir pekan. Variatifnya laju indeks saham Asia setelah merespon pelemahan indeks manufaktur AS.


HSI sempat rebound setelah saham-saham pengembang menguat dan juga saham-saham migas yang naik setelah keluar laporan kenaikan konsumsi minyak di Februari. Namun di akhir pekan anjlok dengan kekhawatiran wabah epidemik dari wabah flu burung.


Indeks Shanghai dan Kospi tercatat negatif seiring meningkatnya tensi politik di Semenanjung Korea. Padahal, rilis HSBC Manufacturing PMI China dan trade balance Korea Selatan tercatat naik.


Nikkei sempat negatif dengan rilis survei indeks Tankan Manufaktur dan Business Sentiment yang lebih rendah dari estimasi, namun menguat signifikan setelah hasil meeting Bank Sentral Jepang (BoJ) mensinyalkan memperpanjang pembelian obligasi jangka panjang. Keputusan ini diambil di bawah pimpinan Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda, yang beberapa bulan lalu baru dilantik.


Bursa saham Eropa selama sepekan harus berakhir negatif. Padahal di awal pekan sempat menghijau setelah dibuka pascalibur dengan sentimen rilis kenaikan tipis Markit Manufacturing PMI Perancis dan Inggris, turunnya inflasi di Jerman, turunnya tingkat pengangguran di Italia dan Austria dan turunnya yield obligasi Spanyol dan Italia.


Di sisi lain, indeks saham Cyprus melemah setelah pelaku pasar merespon negatif rencana pembatasan penarikan dana harian sebesar 300 Euro (385 dollar AS) di bank dan pelarangan transfer dana ke luar rekening negara tersebut. Indeks saham AS selama sepekan bergerak sideways cenderung negatif meski sempat naik setelah merespon rilis kenaikan data factory orders dan economic optimism (MoM) dan anggapan masalah krisis Cyprus mulai mereda setelah tercapainya kesepakatan perpanjangan bailout hingga 2018. Tetapi, sempat juga terganjal rilis pertumbuhan indeks manufaktur markit PMI yang lebih lambat dari perkiraan dan penurunan indeks ISM Manufacturing.


Di sisi lain, naiknya index construction spending (MoM) belum mampu mengangkat indeks. Sementara itu, sentimen negatif lainnya datang dari rilis penurunan data MBA Mortgage Applications, data ISM Non-Manufacturing PMI, data ADP Employment Change yang dirilis di bawah ekspektasi kenaikan dan kenaikan klaim pengangguran mingguan.


Telah overbought-nya indeks saham AS dan rilis data-data yang di bawah estimasi dimanfaatkan pelaku pasar untuk profit taking. Pelemahan sedikit tertahan dengan merespon langkah bank sentral utama di Jepang dan Eropa yang akan memperpanjang program stimulusnya untuk menopang perekonomian yang diikuti dengan The Fed yang dalam pidatonya mengatakan akan tetap memperpanjang program pembelian obligasinya sebagai stimulus untuk menopang perekonomian AS.


Sementara indeks domestik, hanya indeks DBX yang mampu menghijau dengan kenaikan 1,44 persen. Sedangkan indeks utama lainnya terpuruk dengan pelemahan terdalam indeks IDX30 (0,95 persen), LQ45 (0,74 persen), JII (0,57 persen), dan lainnya.


Pergerakan variatif juga dialami indeks sektoral yaitu hanya empat sektor yang menguat antara lain pertambangan (2,28 persen), konsumer (2,17 persen), perdagangan (1,07 persen) dan industri dasar (0,48 persen). Sementara indeks sektoral lainnya memerah.


"Diperkirakan pekan depan IHSG akan berada pada rentang support 4.689-4.815 dan resisten 4.960-4.983," jelas Reza.


Reza menambahkan, IHSG dimungkinkan bergerak menguat jika sentimen yang ada memang cukup positif. Namun, bila tidak maka IHSG akan rentan berbalik arah. Meski masih ada keinginan IHSG untuk tetap menguat namun mulai terbatas. Apalagi kemungkinan orientasi pelaku pasar sudah berubah untuk jualan pasca rilis laporan keuangan tahunan 2012.


"Selama IHSG tidak mendekati gap di 4.786-4.798 maka diharapkan jikapun terjadi pelemahan masih tahap terbatas. Cermati sektor perbankan, konsumer, properti, perdagangan dan manufaktur," pesannya.






Editor :


Ana Shofiana Syatiri









Anda sedang membaca artikel tentang

Tertekan Global, IHSG Sepekan Melemah

Dengan url

http://software-solutionsmart.blogspot.com/2013/04/tertekan-global-ihsg-sepekan-melemah.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Tertekan Global, IHSG Sepekan Melemah

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Tertekan Global, IHSG Sepekan Melemah

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger