EGM Persembahkan Kompilasi Kekuatan Harmoni

Written By Smart Solusion on Tuesday, January 28, 2014 | 7:32 PM


Jakarta - Menciptakan lagu dan bermusik tak hanya menahbiskan Elvyn G. Masassya sebagai salah seorang musisi produktif di Indonesia, tapi juga musisi yang mengerti bagaimana mengekpresikan kelebihannya itu dengan positif.


Album “Mahakarya” menjadi penegasan, lagu-lagu ciptaannya memang layak dan punya kualitas yang tak bisa dianggap remeh.


Di Indonesia, nama yang biasa disapa EGM ini mungkin lebih dikenal sebagai salah satu petinggi di BUMN, ketimbang kiprahnya sebagai musisi dan penyanyi. Wajar saja, karena pria kelahiran Medan, 18 Juni 1967 ini memang mengawali kariernya bukan sebagai musisi.


Padahal dalam catatan pribadinya, alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya, Jakarta ini sudah menciptakan sekitar 300-an lagu. Sebagian sudah dirilis dalam album, sebagian lagu menunggu jadwal rilis.


Album terbarunya, “Mahakarya”, merupakan kumpulan lagu-lagu pilihan dari ratusan ciptaannya selama kurun waktu 22 tahun (1990-2012). Berisi 11 lagu, album ini mengandeng beberapa penyanyi senior seperti Dian Pramana Poetra (Damai itu Indah), Rieka Roslan (Misteri Cinta) sebagai pengisi vokalnya.


Warna jazz dan pop menguar di album ini. Menurutnya, pemilihan penyanyi yang masuk dalam album ini disesuaikan dengan karakter lagunya. Nama lainnya adalah Keith Martin, penyanyi asal Amerika Serikat yang lama tinggal di Indonesia. Ada cerita dibalik kerjasamanya dengan Keith Martin dalam lagu Go on Baby.


“Pertemuan yang tidak disengaja, tapi kami sama-sama tahu soal latarbelakang masing-masing. Ketika saya bilang ada materi lagu, dia tertarik mendengar, mengaransemen dan ikut menyanyikannya. Hasilnya terdengar unik dan akhirnya dia terlibat dalam album ini,” jelas EGM dari siaran tertulis yang diterima Selasa (28/1).


Nama lain yang dilibatkannya adalah penyanyi-penyanyi muda yang dianggapnya potensial dan punya kualitas seperti Nania (Titian Cinta) dan Aldi
Nada Permana (Simpatiku). Soal musisi muda yang diajaknya, EGM punya alasan.


“Lagu-lagu di album ini sebagian besar diaransemen oleh anak muda. Bukan melulu soal notasi lagu, tapi lebih ke aransemennya. Lagu-lagu ini memang idealisme saya semua,” ucap musisi yang jarang muncul di layar kaca, tapi produktivitasnya melebihi musisi yang kerap diunggulkan industri.


Dalam kacamata pria yang memilih jazz sebagai acuannya, apa yang dilakukannya lewat album dan lagu-lagu ciptaannya, memang tidak selalu sinergi dengan selera industri. Ia menyebutnya selera yang punya harmoni.


Sebelas lagu yang akhirnya dipilih, menurutnya dianggapnya paling sesuai
dan relevan dengan suasana kekinian. Selama 22 tahun bermusik dengan ratusan lagu yang tercipta, bermacam kisah, fenomena dan latar lagu, membuat EGM yakin akan membuat nuansa dan kekayaan tema dalam album “Mahakarya” ini.


Paling tidak, ada korelasi dengan filosofinya ketika menjadikan musik sebagai salah satu ekspresi perasaan terhadap apa yang dilihat di sekitar hidupnya. Sebagai profesional di perusahaan besar, EGM mengakui kalau musik adalah dalam istilahnya harmoni.


“Buat saya, musik adalah penyeimbang dalam kehidupan. Musik menjadi stimulus rasa dan hati. Proses mengelola perusahaan tak semata karena aspek rasionalitas, tapi mempertimbangkan aspek-aspek keseimbangan yang lain, salah satunya ya musik ini,” ucap ayah satu anak yang ingin dikenal sebagai Elvyn, profesional yang komposer.


Anda sedang membaca artikel tentang

EGM Persembahkan Kompilasi Kekuatan Harmoni

Dengan url

http://software-solutionsmart.blogspot.com/2014/01/egm-persembahkan-kompilasi-kekuatan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

EGM Persembahkan Kompilasi Kekuatan Harmoni

namun jangan lupa untuk meletakkan link

EGM Persembahkan Kompilasi Kekuatan Harmoni

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger