Kineforum Gelar Bioskop "Misbar"

Written By Smart Solusion on Saturday, December 6, 2014 | 7:32 PM


Jakarta - Layar tancap atau bioskop misbar, singkatan dari gerimis bubar kini memang sulit ditemui. Tetapi dengan jas hujan, maka berganti menjadi gerimis tidak bubar. Kineforum membuat acara seru, layar tancap di Taman Menteng, Jakarta.


Tahun ini Kineforum Misbar hadir dengan tema “Lawan”, dibuka 22 November di Lapangan Blok S dan ditutup 6 Desember di Taman Menteng. Tema lawan ini tentunya memiliki arti sendiri.


"Saya orang Jakarta, tapi saya akui di Jakarta ini ruang publik kerap sulit diakses dan dimanfaatkan oleh warganya sendiri. Di car free day, itu ruang publik yang sudah dikuasai merek (brand). Pemerintah provinsi DKI Jakarta sedang giat-giatnya membangun taman, tapi akan sia-sia jika tidak diaktivasi,” ucap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Arie Budhiman.


“Muncul ironi ketika ada yang ingin memanfaatkan taman atau ruang publik untuk kegiatan seperti ini tapi izinnya sulit,” ujar Totot Indrarto, Ketua Komite Film Dewan Kesenian Jakarta.


Memang acara nonton bareng ini nampak seperti perlawanan. Mereka yang adalah kaum muda yang biasa menonton film di mal. Kegiatan yang identik dengan kursi empuk dan nyaman, tata suara terkini, film teranyar, dan tentu saja tanpa gerimis hujan.


Bagaiman dengan misbar? Bangku panjang dari kayu yang lebih sering basah daripada kering, sedikit gerimis hujan, dan kunang-kunang yang berseliweran.


Hampir tak ada penikmat Misbar yang bertahan pada posisi duduknya selama lebih dari 15 menit. Mereka sibuk mencari posisi yang nyaman, tapi sama sekali tak ada keluhan dan terus menikmati film dengan khidmat.


Film yang ditampilkan di layar tancap Kineforum ini, sudah sulit ditemui di bioskop sekarang. Film yang diputar adalah film klasik dan film terbaru yang tayang perdana di sana. Kantata Takwa (2008) dipilih sebagai film pembuka, Kuldesak (1997) sebagai penutupnya. Di antara keduanya, ada judul-judul berikut, antara lain: Pagar Kawat Berduri (1961), Matjan Kemajoran (1965), Si Pitung (1970), Si Doel Anak Betawi (1973), Atheis (1974), Titian Serambut Dibelah Tujuh (1982), Mata Tertutup (2011), Ketika Bung di Ende (2013), serta 17 film pendek yang dikompilasi dengan tema Pendek dan Segar.


Cukup disayangkan oleh Arie, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama belum bisa hadir ke Misbar. Padahal ada satu film dokumenter pendek tentang dia. Cerita saat Ahok, sapaan akrab sang gubernur, berkampanye sebagai calon anggota DPR dari Bangka Belitung pada Pemilu 2009 silam.


“Kami akan terus hadir. Jika tahun ini di dua tempat, tahun depan akan bertambah menjadi lima atau enam tempat,” ucap Ketua Umum Dewan Kesenian Jakarta Irawan Karseno.


Film Kuldesak
Kuldesak misalnya, adalah penanda kebangkitan dari perfilman Indonesia yang setelah selama dekade 90an mati suri. Film ini hasil kolaborasi cerita Mira Lesmana, Nan Achnas, Riri Riza, Adi Nugroho, dan Rizal Mantovani.


Berbeda dengan film Mira dan Riri sekarang, Kuldesak gelap. Kuldesak menampilkan fragmen kehidupan empat warga Jakarta yang tidak saling bersinggungan. Empat tokoh utama punya impian, keinginan, obsesi, dan masalah yang akhirnya tidak kesampaian.


Dengan berani, Kuldesak menghadirkan sepotong kecil kehidupan kaum gay, penjual tiket bioskop, musisi gagal, mahasiswa idealis yang menggemari film, dan pekerja kantoran yang bermasalah dengan bosnya. Jujur dan terkadang vulgar, justru komponen itu yang membuat Kuldesak terasa segar.


Penulis: Shesar Andriawan/MUT


Anda sedang membaca artikel tentang

Kineforum Gelar Bioskop "Misbar"

Dengan url

http://software-solutionsmart.blogspot.com/2014/12/kineforum-gelar-bioskop.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Kineforum Gelar Bioskop "Misbar"

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Kineforum Gelar Bioskop "Misbar"

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger