Powered by Blogger.

Popular Posts Today

Sejuta Pesona dari Banda

Written By Smart Solusion on Saturday, October 20, 2012 | 8:32 PM


KAWANAN lumba-lumba tiba-tiba muncul di samping kapal, seakan hendak menyambut, saat kapal mendekati Kepulauan Banda, Maluku. Gunung Api yang menjulang setinggi 670 meter di atas permukaan laut dengan sepuluh pulau kecil di sekitarnya yang masuk dalam Kepulauan Banda pun kian jelas terlihat.


Panorama alam Banda melenyapkan semua lelah yang membebani tubuh setelah menempuh perjalanan laut tujuh jam dari Ambon, ibu kota Maluku. Pulau-pulau tertutup vegetasi yang lebat dengan pasir putih di pesisirnya dan nyiur kelapa yang menaunginya.


Di perairan di antara pulau-pulau tersebut, aktivitas nelayan menangkap ikan dengan perahu tradisional kian menambah pesona panorama yang disuguhkan.


Di bawah laut, pesona tak kalah indah. Lautan biru yang jernih memungkinkan terumbu karang dengan ikan-ikan karang aneka warna yang berenang di antaranya bisa terlihat jelas dari permukaan atau dengan snorkeling.


Dengan menyelam, keragaman hayati bawah laut bisa lebih terlihat. Ada sedikitnya sepuluh titik penyelaman yang tersebar di Banda dengan kedalaman maksimal 35 meter. Tidak perlu khawatir dengan peralatan selam karena sudah ada operator selam, yaitu Bandarin Divers, yang menyewakan peralatan selam sekaligus mengantarkan ke titik-titik selam.


Tidak heran, dengan pesona yang ada, tokoh internasional seperti Mick Jagger (vokalis Rolling Stones), mendiang Lady Diana, dan Princess of York, Sarah Ferguson, tertarik berwisata di Banda. Ditambah lagi, ratusan wisatawan mancanegara yang sering menghabiskan waktu berlibur di Banda setiap tahun.


Namun, semua panorama alam yang ada itu hanya sebagian dari pesona yang bisa memikat wisatawan datang ke Banda.


Kepulauan Banda yang berada di tengah Laut Banda menjadi tempat ”pelarian” yang sempurna dari hiruk-pikuk perkotaan. Udaranya bersih, suasananya sepi. Tidak banyak kendaraan bermotor lalu lalang di Banda. Masyarakatnya lebih memilih menggunakan sepeda atau berjalan kaki daripada dengan sepeda motor karena memang jaraknya berdekatan.


Begitu pula wisatawan yang datang. Dengan berjalan kaki, keramahan masyarakat Banda akan lebih terasa. Senyum dan sapa dari warga setiap kali berpapasan adalah hal yang biasa terjadi. Bahkan, tidak jarang, warga mengajak masuk ke rumah mereka untuk makan atau sekadar minum teh atau kopi.


Berjalan kaki sambil melihat bangunan-bangunan berarsitektur Eropa peninggalan Belanda di kiri-kanan jalan, lalu singgah di bangunan-bangunan itu yang beberapa di antaranya difungsikan warga menjadi kafe, juga akan membuat pengalaman berlibur lebih berkesan. Suasana yang ada akan membawa ke tempo dulu, sekitar abad ke-17.


Ya, Banda juga tersohor dengan bangunan-bangunan berarsitektur Eropa pada abad ke-17 yang berpilar besar di bagian depannya dan langit-langit bangunan yang tinggi.


Bangunan ini banyak terdapat di Pulau Naira. Bangunan yang dulu kebanyakan digunakan oleh pemilik kebun pala itu kini digunakan warga menjadi kafe, motel, dan tempat tinggal meski ada pula di antaranya yang dibiarkan tak berpenghuni.


Di Pulau Naira juga terdapat bangunan peninggalan Belanda yang warga sebut Istana Mini. Istana yang dibangun tahun 1622 ini pernah menjadi tempat kediaman tiga gubernur jenderal VOC yang bertugas di Banda setelah Banda ditetapkan sebagai ibu kota provinsi, yaitu disebut Government van Banda.


Arsitektur istana ini mirip dengan istana negara di Bogor yang dibangun tahun 1745 sehingga banyak yang menduga arsitektur Istana Mini menjadi contoh Istana Bogor.


Selain itu, terdapat pula lima benteng yang pernah difungsikan untuk pertahanan dan perang. Benteng-benteng ini ada yang dibuat oleh Belanda dan Inggris, ada pula yang dibuat Portugis. Kelima benteng itu adalah Benteng Holandia, Belgica, Nassau, Revenge, dan Concordia.


Namun, yang paling mengesankan sekaligus masih utuh dari semua benteng ini adalah Belgica di Pulau Naira. Benteng yang dibangun tahun 1617 oleh Pieter Both ini berbentuk persegi lima dan berada di atas bukit sehingga memungkinkan untuk melihat hampir seluruh Banda dari atasnya.


Adanya bangunan peninggalan bangsa Eropa di kawasan tersebut tak terlepas dari arti penting Banda saat itu. Banda menjadi magnet yang begitu kuat bagi bangsa Eropa karena menjadi satu-satunya daerah penghasil pala (Myristica fragrans) dan fuli atau bunga pala di dunia. Itulah rempah untuk bahan penyedap, pengawet, parfum, dan kosmetik.


Tidak hanya mencari pala, mereka pun berperang untuk menguasai Banda. Bahkan, Belanda rela menukar koloninya di Amerika, yaitu Pulau Nieuw Amsterdam atau sekarang Manhattan dengan Run, salah satu pulau di Banda yang dikuasai Inggris. Pertukaran tersebut dibuat dalam Perjanjian Breda tahun 1667.


Di Museum Budaya di Pulau Naira, barang-barang peninggalan sejumlah bangsa Eropa itu bisa dilihat. Begitu pula informasi dan lukisan yang menggambarkan perlawanan masyarakat, juga penyiksaan terhadap orang-orang Banda oleh penjajah.


Pala yang menjadi daya tarik bangsa-bangsa Eropa pada saat itu pun kini masih tumbuh subur di Banda. Pala terbanyak terdapat di Pulau Banda Besar. Wisatawan juga bisa melihat perkebunan pala yang rimbun di sana sambil minum jus pala yang banyak dijual masyarakat Banda. Saat masa panen, bulan Juli-Agustus dan November-Desember, aktivitas petani memanen pala bisa menjadi salah satu pemandangan menarik.


Satu lagi yang membuat Banda menarik adalah Banda merupakan kepingan penting sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sebelum Indonesia merdeka, tokoh-tokoh perjuangan, Bung Hatta, Sutan Sjahrir, Dr Tjipto Mangunkusumo, dan Iwa Kusuma Sumantri, pernah diasingkan di Pulau Naira.


Bangunan tempat mereka tinggal kini dijadikan museum dengan alat peraganya berupa barang-barang yang pernah mereka gunakan selama tinggal di sana. Di bekas kediaman Hatta, misalnya, bisa terlihat meja-kursi dari kayu dan papan tulis tempat Hatta mengajar anak-anak Banda setiap sore hari.


Sejuta pesona memang ditawarkan dari Banda. Sejuta pesona yang bisa menyegarkan pikiran dan memulihkan stamina sebelum kemudian kembali lagi ke rutinitas pekerjaan. Sampai berjumpa di Banda! (A Ponco Anggoro)












8:32 PM | 0 komentar | Read More

Jumhur: Tak Ada Penyanderaan TKI di Bandara


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mengatakan, tidak ada "penyanderaan" terhadap seorang TKI bernama Ika Purwaningsih, di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (20/10/2012) malam. Ia membantah informasi yang beredar di media dan pesan berantai yang menyebutkan Ika (23), TKI asal Desa Lempuyang Rt 02/01, Kecamatan Anjatan, Indramayu, Jawa Barat "disandera" di bandara.

Ika Purwaningsih tiba dari Singapura pada Sabtu malam, sekitar pukul 21.00 WIB, dengan pesawat Tiger Airways TR 2276. Menurut Jumhur, ia sudah berbicara via telepon dengan Ika pada pukul 22.40 WIB, malam tadi.

 "Saya sudah bicara langsung per telepon dengan Ika yang disambungkan lewat petugas BNP2TKI yang ada di Bandara Soetta yaitu Saudara Ramli Taher. Ika menyatakan kaget dengan menyebarnya berita ataupun isu bahwa dirinya disandera di Terminal 2 Bandara Soetta," kata Jumhur.

Berdasarkan pengakuan Ika, kata Jumhur, ia tiga di Bandara Soekarno Hatta dalam keadaan baik. Menurut informasi yang beredar, Ikan tersandera di Bandara karena tak mampu membayar "ongkos siluman" sebesar Rp 600.000. Kepada Jumhur, Ika mengaku tak mengalami pemerasan atau untuk keperluan apapun atas permintaan oknum di Bandara.

Jumhur mengatakan, terkait ihwal penjemputan di bandara, Ika mengaku memang dijemput oleh supir perusahaan yang memberangkatkannya ke luar negeri.

"Terus terang, saya mencurigai modus penjemputan TKI oleh perusahaan ini sebagai bentuk yang mengarah pada tindakan human trafficking ataupun secara sengaja untuk membuat praktik daur ulang pada TKI agar bisa diberangkatkan lagi ke luar negeri oleh perusahaan pengirimnya," katanya.

Ika merupakan TKI yang diberangkatkan kerja ke Singapura oleh PT Ansprida Family, Jakarta, pada 10 Februari 2012 dan tergolong sebagai TKI tidak berhasil memenuhi kontrak, karena hanya bekerja selama delapan bulan.

Menurut Jumhur, setibanya di Tanah Air, Ika langsung diantar ke Gedung Balai Pendataan Kepulangan TKI di Selapajang, Tangerang, Banten untuk pendataan diri maupun permasalahannya.

"Ika dipulangkan ke daerah asalnya oleh pemerintah atau melalui fasilitas BNP2TKI secara gratis pada Sabtu malam juga," ujarnya.

Jumhur menjelaskan, sesuai aturan, maka ketibaan para TKI yang melalui Bandara Soekarno-Hatta akan melalui Gedung BPK TKI yang dikelola BNP2TKI sampai diberlakukannya Permenakertrans Nomor 16/2012 tentang Tata Cara Kepulangan TKI Secara Mandiri yang ditetapkan 26 September 2012. Pelaksanaan Permenakertrans itu dimulai tiga bulan ke depan atau 26 Desember 2012.

"Sebelum berlakunya Permenakertrans itu, penjemputan kedatangan TKI oleh keluarga dan apalagi perusahaan tidak diperkenankan," kata Jumhur.

Sebelumnya, beredar informasi bahwa seorang TKI bernama Ika "disandera" di Ruang TKI Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta karena tak sanggup membayar "uang siluman" sebesar Rp 600.000.






Editor :


Inggried Dwi Wedhaswary









8:17 PM | 0 komentar | Read More

Indonesia Incar Emas Ganda Putra




Indonesia Incar Emas Ganda Putra





Minggu, 21 Oktober 2012 | 09:26 WIB












JAKARTA, Kompas.com - Nomor ganda putra menjadi andalan Indonesia untuk mendulang medali emas perorangan pada turnamen World Junior Championships 2012 yang akan digelar di Chiba, Jepang, pada 25 Oktober – 3 November 2012. Bukannya tak beralasan, Indonesia memang memiliki materi pemain yang kuat di sektor ganda putra.

“Nomor ganda putra ditargetkan untuk meraih medali emas di perorangan. Melihat grafik penampilan para pasangan ganda putra kita, saya cukup optimis” kata Sigit Budiarto, pelatih ganda putra yang akan mendampingi tim junior ke Chiba, Jepang.

Pasangan Arya Aldiartama/Edi Subaktiar berhasil membuktikan diri menjadi pasangan ganda putra junior terkuat se-Asia setelah berhasil meraih gelar Asia Junior Championships 2012 di Korea Selatan pada Juli lalu. Kemenangan ini membuat Arya/Edi berdiri kokoh di puncak tertinggi daftar rangking dunia junior yang dirilis oleh World Badminton Federation (BWF).
 
Meskipun menyabet gelar juara, bukan berarti tak ada evaluasi dari apa yang diraih Arya/Edi di Asia Junior Championships 2012. Sigit mengatakan bahwa masih banyak yang harus diperbaiki dari kedua anak didiknya tersebut.
 
“Banyak hal, mulai dari teknik seperti service dan defense semua harus lebih baik lagi. Secara fisik, power mereka juga harus ditambah” ujar Sigit yang merupakan juara All England 2003 bersama Candra Wijaya.
 
Selain Arya/Edi, Indonesia masih memiliki dua pasangan ganda putra kuat lainnya. Mereka adalah Hafiz Faisal/Putra Eka Rhoma dan Kevin Sanjaya Sukamulyo/Rafiddias Akhdan Nugroho. Pada kejuaraan Indonesia Open Grand Prix Gold 2012 di Palembang bulan lalu, Hafiz/Putra mampu menjajaki babak semifinal sebelum akhirnya terhenti ditangan seniornya, Angga Pratama/Rian Agung Saputro. Sementara Kevin/Rafiddias merupakan runner-up Tangkas Specs Junior Challenge Open Badminton Championships 2012.







Editor :


A. Tjahjo Sasongko















8:14 PM | 0 komentar | Read More

Lukisan Barong untuk Keluarga Kalla



60 Tahun Kalla Group


Lukisan Barong untuk Keluarga Kalla





Penulis : Didit Putra Erlangga Rahardjo | Minggu, 21 Oktober 2012 | 09:18 WIB













Kompas/Didit Putra Erlangga


Penyerahan lukisan barong pada malam peringatan ulang tahun ke-60 Kalla Group, Sabtu (20/10/2012) di Trans Studio Makassar, Sulawesi Selatan.




TERKAIT:





MAKASSAR, KOMPAS.com -- Jusuf Kalla beserta Kalla Group mendapatkan hadiah dari mitra bisnis mereka yakni Toyota dalam acara peringatan 60 tahun Kalla Group di Trans Studio Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (20/10). Hadiah tersebut berupa lukisan berukuran 2x3 meter bergambar barong.


"Semoga barong ini menjadi pertanda agar Kalla Group selalu dilindungi," ujar Presiden Direktur Toyota, Johnny Dharmawan, setelah menyerahkan lukisan tersebut.


Sebelumnya, dia meminta seluruh pemegang saham maupun direksi Kalla Group untuk naik panggung. Tidak ketinggalan pula cucu-cucu Jusuf Kalla.


Di panggung, sudah menanti bungkusan kain hitam yang saat disibak adalah lukisan barong. Menurut Johnny, lukisan tersebut dibuat oleh seniman muda, yang ia tidak sebut namanya.


Berdasarkan mitologi masyarakat Bali, Barong adalah roh baik berwujud singa yang melambangkan kebaikan. Dia digambarkan melawan unsur kebalikannya, yakni Rangda.


Kalla Group merayakan ulang tahun ke-60, yang jatuh pada 18 Oktober. Kisah Kalla Group diawali dari pendirian perusahaan dagang milik Hadji Kalla, ayah Jusuf Kalla, pada tahun 1952.


















8:06 PM | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger